Rabu, 20 Juli 2011

mengolah limbah enceng gondok

Jakarta - Enceng gondok yang sering dianggap sebagai tanaman pengganggu bagi para petani, tidak demikian halnya bagi Rafi Hartono, pemilik Geni Art. Melalui keuletannya, enceng gondok tersebut disulap menjadi produk kreatif yang dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah ke kantongnya.

Usaha kreatif Geni Art dimulai oleh Rafi sejak 2004. Modal awal yang ia keluarkan bisa dibilang sangat kecil, yaitu Rp 45.000. Uang ini ia gunakan untuk membeli perlengkapan gambar, misal penggaris, cutter, dan pensil.

Ide cemerlang untuk memanfaatkan enceng gondok ia temukan secara tak sengaja. Saat itu ia beserta teman-temannya sedang bermain di rawa. Di rawa itulah ia menemukan enceng gondok untuk kemudian dibuat mainan mobil-mobilan sejenis bemo.

"Setelah jadi mobil-mobilan, kita letakkan mainan itu di pinggir jalan dengan harapan ada orang yang tertarik saat melihatnya. Waktu itu kita belum tahu harus ke mana memasarkan produk ini," ungkap Rafi kepada detikFinance pekan lalu dalam acara 'Wirausaha Bank Mandiri'.

Harapan Rafi dan temannya terkabul. Suatu ketika datang seseorang yang menawar mobil-mobilan tersebut. Beberapa waktu kemudian, ia didatangi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Semarang dengan tujuan membantu pemasaran dan pemberian dana usaha.

Produk kreatif yang ditawarkan oleh Geni Art diantaranya adalah lokomotif kereta yang dijual dengan harga Rp 375 ribu, mobil bemo Rp 85 ribu, kotak tissue seharga Rp 35 ribu, dan tutup lampu Rp 60 ribu.

Dalam soal pemasaran, Rafi mengaku tidak mengalami kesulitan. Ia mengatakan membuat produk apa saja pasti akan laku, karena produk kreatif buatannya banyak diminati oleh pembeli. Justru yang menjadi kendala utama usahanya adalah terbatasnya SDM yang kreatif.

"Kalau SDM sebenarnya banyak, tapi yang kreatif itu yang sulit mencarinya," ungkapnya.

Kendala lain yang diungkapkan oleh Rafi adalah menciptakan model atau produk terbaru bagi usahanya. Selama ini ia menciptakan model terbaru melalui ide kreatifnya sendiri dengan melakukan berbagai percobaan atau melalui internet.

Mengenai modal, Rafi juga tidak kuatir, karena saat ini ada bank yang bisa memberikan modal bagi usaha kreatif miliknya. Bank yang disebut oleh Rafi adalah Bank Mandiri.

"Modal bisa dibilang tidak ada masalah. Untuk meminjam pun tidak terlalu sulit. Sekarang sudah ada bank yang percaya pada kerajinan enceng gondok yang ada di tempat kami, jadi agak mudah kalau mau meminjam," imbuhnya.

Mengenai suplai bahan baku yang biasanya dikeluhkan oleh para pengusaha, Rafi tidak mempersoalkan masalah tersebut. Bahan baku enceng gondok bisa ia peroleh dengan mudah, karena di tempat tinggalnya berdekatan dengan rawa yang memang banyak terdapat enceng gondok.

Jika dulu ia mencari sendiri enceng gondok tersebut, kini ia mengerahkan masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan eceng gondok itu. Biasanya ia membeli Rp 3.500/kg enceng gondok kering atau Rp 1.500/kg untuk enceng gondok basah.

Agar enceng gondok bisa dipakai, enceng gondok harus dalam kondisi kering. Jika ingin ecneng gondok yang berbentuk lembaran, maka pertama-tama kupas enceng gondok untuk dibuang isinya. Setelah itu baru kemudian dijemur.

Proses pengeringan biasanya memakan waktu selama 3 hari. Yang perlu diingat dalam proses pengeringan adalah jangan sampai enceng gondok bersentuhan dengan tanah karena akan menimbulkan jamur. Jika sudah demikian, maka enceng gondok tidak bisa dipakai lagi.

Isi enceng gondok ternyata juga tak kalah bermanfaat dibanding kulitnya. Isi enceng gondok yang telah dihancurkan kemudian dicampur dengan lem ternyata juga bisa bermanfaat untuk membuat produk kreatif.

Setelah berbentuk bubur dan dicampur dengan lem, cetak bubur tersebut sesuai keinginan. Salah satu produk Geni Art yang terbuat dari bubur isi enceng gondok adalah tutup kampu.

Dengan ide kreatif dan larisnya pembeli, dalam sebulan Rafi bisa memperoleh omzet sekitar Rp 8 juta/bulan. Pengeluaran yang dikeluarkan untuk usaha ini-pun tidak terlalu besar. Untuk memenuhi permintaan konsumen, dalam sebulan Rafi bisa menghabiskan 150 kg enceng gondok, 10 kaleng lem (30 kg/kaleng), dan 50 kertas daur ulang.

Rafi berharap agar usaha kreatif enceng gondok semakin berkembang dan diharapkan dapat mengurangi jumlah pengangguran. Kini, Rafi telah memiliki showroom sendiri di rumahnya. Ia berharap kelak showroom tersebut bisa digunakan sebagai tempat untuk mengumpulkan berbagai hasil kerajinan kretaif di tempatnya.

"Saya ingin agar desa saya menjadi sentra kerajinan enceng gondok dan bisa dikenal hingga ke luar negeri," pungkasnya.

Jika Anda mempunyai ide kreatif, munculkan ide Anda dalam bentuk sebuah produk. Jika sudah demikian, maka Anda akan mendulang kesuksesan yang sama seperti Rafi Hartono, pemilik Geni Art.

Info lebih lanjut hubungi:
Rafi Hartono
Sidosari, Rt 12/02 Kuwarasan
Kec. Jambu Kab. Semarang, Jawa Tengah
Email: geni_artcollections@yahoo.co.id

Jumat, 08 Juli 2011

alamat penjual bibit /benih pepaya california bermutu

Jual Bibit/Benih Pepaya California — Bogor

* Lokasi: Bogor, Jawa Barat, Indonesia
* Alamat: Larangan, Tangerang
* Tanggal Terpasang: Juli 4
* Telepon: 02126761286
* Harga: Rp 13.000

Saya Jual Bibit Pepaya California produksi Sentra Seed.
Saya Jual dengan harga paling murah, Rp. 13000 per sachet/pack
Isi 1 pack (50-60 biji) siap tanam dengan berat 1 gram.

Kita layani eceran dan partai besar dengan harga special

Yang minat bisa bisa hubungi sy di:
indomailer@gmail.com / 021-26761286

======================================================

Cocok ditanam pada dataran rendah, jarak tanam 2.5m x 2.5m, kebutuhan benih 50 gr/ha. sebelum ditanam di peram pada kertas basah selama 10 hari, agar DB maksimal disemprot hormon dan atau fungisida.
Disemai pada poli bag, sekitar 40 hari bibit siap tanam di lapangan . Pemupukan dasar dengan pukan 15 kg dan 100 gr NPK/lubang tanam , pupuk susulan NPK 100 gram perpohon
dengan rotasi per 1 bulan dalam 6 bulan pertama.
Sosoknya Vigor,berbunga pada umur 45 hst,panen pertama umur 7 bulan dengan tinggi tanaman serampak sekitar 150 cm, umur produksi bisa mencapai 4 tahun.
Ketinggian buah sekitar 30 cm dari permukaan tanah, sangat lebat, padat, bentuk buah silindris , warna buah masak kuning cerah dengan daging berwarna merah, rasa manis dan segar.

BIBIT PEPAYA CALIFORNIA — Bogor

* Lokasi: Bogor, Jawa Barat, Indonesia
* Alamat: Kp.anyarsari Rt 05/01,Cikopomayak,Jasinga Bogor 16670
* Tanggal Terpasang: Juli 3
* Telepon: 085695912220
* Harga: Rp 130.000
JUAL BIBIT/BENIH BIJI PEPAYA CALIFORNIA per 10 gram isi sekitar 450 - 500 butir,harga Rp.130.000,sudah termasuk ongkos kirim dan panduan cara budidaya.contac person WISNU GUNAWAN alamat kebun : kp.anyarsari rt 05/01,cikopomayak,jasinga,Bogor 16670

085695912220 , 085697071666,pembayaran via transfer BCA/BRI setelah paket bibit diterima.berminat bisa telp atau sms...free konsultasi budidaya pepaya .( www.agrokatesmandiri.com )

Bertanam emas di kebun pepaya

BUDIDAYA PEPAYA

SYARAT PERTUMBUHAN
Tanaman dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi 700 - 1000 mdpl, curah hujan 1000 - 2000 mm/tahun, suhu udara optimum 22 - 26 derajat C dan kelembaban udara sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu kencang sangat baik untuk penyerbukan. Tanah subur, gembur, mengandung humus dan harus banyak menahan air, pH tanah yang ideal adalah netral dengan pH 6 -7.

PEMBIBITAN
1. Persyaratan Bibit/Benih
- Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh.
- Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.

2. Penyiapan Benih
Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih direndam dalam larutan POC NASA 2 cc/liter selama 1-2 jam, ditiriskan dan ditebari Natural GLIO kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 30 gram Natural GLIO.

3. Teknik Penyemaian Benih
- Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam.
- Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan ke kebun.

4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan jarak 5 - 10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam. Semprotkan POC NASA seminggu sekali dosis 2 tutup/tangki

5. Pemindahan Bibit
Bibit-bibit yang sudah dewasa, sekitar umur 2 - 3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.

PENGOLAHAN MEDIA TANAM
1. Persiapan
Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan.

2. Pembentukan Bedengan
- Bentuk bedengan berukuran lebar 200 - 250 cm, tinggi 20 - 30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm.
- Buat lubang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.

3. Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2 minggu.

4. Pemupukan
Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang atau dengan SUPERNASA.

TEKNIK PENANAMAN
1. Pembuatan Lubang Tanam
- Lubang tanam berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara berbaris. Biarkan lubang-lubang kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. - - Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2 - 3 blek. Jika pupuk kandang tidak tersedia dapat dipakai SUPERNASA dengan cara disiramkan kelubang tanam dosis 1 sendok makan/10 lt air sebelum tanam. Lubang - lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman.
- Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang - lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.

2. Cara Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.

PEMELIHARAAN TANAMAN
1. Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.

2. Penyiangan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

3. Pembubunan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

4. Pemupukan
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah.
Cara pemberian pupuk:
- Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
- Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl
- Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl
- Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl
- Siramkan SUPERNASA ke lubang tanam dengan dosis 1 sendok makan/10 liter air setiap 1-2 bulan sekali
- Lakukan penyemprotan POC NASA dosis 3 tutup / tangki setiap 1-2 minggu sekali setelah tanam sampai umur 2-3 bulan
- Setelah umur 3 bulan semprot dengan POC NASA 3 - 4 tutup ditambah HORMONIK dosis 1 - 2 tutup / tangki.
- Penyemprotan hati - hati pada saat berbunga agar tidak kena bunga yang mekar atau lebih aman bisa disiramkan.

5. Pengairan dan Penyiraman
Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami.

HAMA DAN PENYAKIT
Kutu tanaman (Aphid sp., Tungau). Badan halus panjang 2 - 3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulut.
Pengendalian : semprot dengan Natural BVR atau PESTONA secara bergantian
Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang dan nematoda.
Penyakit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytophthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase serta sebarkan Natural GLIO ke lubang tanam, sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita.
Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati. Pengendalian : Siramkan PESTONA ke lubang tanam

PANEN DAN PASCA PANEN
1. Ciri dan Umur Panen
Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang.

2. Cara Panen
Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan dengan menggunakan "songgo" (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).

3. Periode Panen
Panen dilakukan setiap 10 hari sekali.

Kamis, 07 Juli 2011

Cara budidaya dan penanaman pohon jabon

Pola Hutan Rakyat umumnya menggunakan jarak tanam 2 x 2,5 m. Namun hasil pertumbuhan dan perkembangan diameternya tidak begitu cepat dan maksimal, cara ini biasanya digunakan masyarakat dengan membiarkan tumbuh liar dengan sendirinya ibarat hutan. Perkebunan pada umumnya menggunakan jarak tanam yang direkomendasikan yaitu 4 x 5 m. Jarak tersebut dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan diameter batangnya, sebab radius lingkaran bayangan kebawah batang atas pohon adalah wilayah penyerapan unsur-unsur hara ditanah oleh akar pohon (definite growth). Jadi jarak 4 x 5 m adalah jarak tanam yang paling baik bagi pertumbuhan pohon jabon, tetapi bisa juga menggunakan jarak 4 x 4 m tergantung kondisi lahan. Jabon dapat hidup pada tanah Alluvial lembab (pinggir sungai), tanah liat, tanah lempung, podsolik coklat, podsolik merah kuning (PMK), tanah daerah yang ada pasang surut, iklim basah dan tropis. Cara Tanam : Buat lubang tanam dengan Lebar x Panjang x Dalam (40x40x40) cm. Lalu masukan Kompos+NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar diendapkan dilubang setinggi 30 cm (dapat langsung tanam/3-7 hr kemudian baru tanam), kemudian masukkan bibit yang polibagnya sudah dibuka/disobek kedalam lubang, dudukan bibit yang benar/rata lalu isi tanah kompos sebagai penutup akar dengan tanah setinggi 20 cm (jangan diterlalu dipadatkan), hingga tersisa lubang 10 cm sebagai kantong air. Perawatan : Semprot pestisida secara aktif per 1 atau 2 minggu sekali selama 3-4 bulan tergantung keadaan gangguan, agar daun tidak dimakan ulat. Setelah daun cukup banyak fungisida sudah tidak perlu disemprotkan lagi, sebab daun tidak akan habis dimakan ulat karena daun sudah banyak. Pemupukan : Untuk pertumbuhan, pemupukan dapat dilakukan minimal cukup sampai usia 3 tahun karena usia 3 tahun keatas sumber makanan dan unsur hara dari serasah sudah terdekomposisi secara alami selama 1-3 tahun. Periode pemupukan 1-2 kali/setahun, tetapi jika ada kemampuan lebih baik pemupukan sampai batas usia mendekati usia panen yaitu 5 sampai 6 tahun, agar hasil lebih maksimal. • Awal tanam – 1 Tahun : NPK 1 sendok makan (tabur jgn kena/menumpuk pada batang pangkal) • 1 Tahun – 2 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 5 kilo + NPK 2,5 Ons • 2 Tahun – 3 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 10 kilo + NPK 7,5 Ons Dapat juga hanya dengan kompos : • 1 Tahun-2 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 20 Kilo • 2 Tahun- 3 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 20 kilo Kompos sangat penting peranannya, kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang berperan sebagai absorbent yang dapat menyimpan mineral & unsur hara dan memperlancar pertukaran kation di dalam tanah. Tanpa kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang tanah semakin lama semakin jenuh, jika tanah jenuh pemberian pupuk menjadi sia-sia dikarenakan tanah jenuh tidak dapat lagi mengikat mineral sehingga pupuk yang diberikan tidak dapat mengurai kedalam tanah dan akan menguap atau tercuci, kompos memperbaharui kondisi tanah dan menjadikan tanah di sekitar pangkal pohon/akar menjadi lembab dan subur. Dengan kompos pupuk yang diberikan dapat mengurai dengan baik sehingga akar menjadi mudah menyerap unsur hara tersebut. Catatan tambahan bahwa pupuk kandang yang belum matang tidak baik digunakan untuk pemupukan karena masih panas, pupuk kandang yang sudah matang ditunjukkan dari tidak berbau kotoran, tetapi berbau humus(tanah) dan tidak panas. Perawatan kebersihan disekitar pohon sangat penting agar sumber makanan akar tidak terganggu dan dapat maksimal diserap akar pohon, minimal perawatan sampai usia 1 tahunan. Sampah serasah di kumpulkan menjadi ring keliling Pohon dengan radius jarak 50 cm, agar serasah cepat terdekomposisi bermanfaat menjadi hara

Rabu, 06 Juli 2011

Daftar alamat pembibitan pohon jabon nusantara

 Pesan Bibit Jabon

Jabon Amanah
Hubungi : Bpk Sutikno
Lokasi :Surabaya
Hp: 081 343 236 243
Kwalitas Bibit Terbaik dengan Harga Bersaing, siap antar ketempat.

Untuk di Aceh Pemesanan Bibit Jabon
Hubungi: Bapak RIDHA
Hp. +628 126 971 778
Kwalitas Bibit Terbaik dengan Harga Bersaing, siap antar ketempat.

Jabon Feed
Wednesday, April 21, 2010
Alamat Pemesanan Bibit Pohon Jabon
Untuk di Aceh,
Pemesanan Bibit Pohon Jabon
Hubungi: Bapak RIDHA
Hp. +628 126 971 778
Banda Aceh

JABON SUMATERA
Binjai Utara. Sumut.
Bpk.Herwindo
Mobile 081263239444

JUAL BIBIT JABON
Sastra Plaza Blok B No.29
Jl. Jend Gatot Subroto Km 5,4
Jatiuwung – Tangerang, Banten, Indonesia, Kode Pos 15134
Telp : 021 – 55658103
Hp : 08128161608

CV. RIZKI DUNIA
Menyediakan bibit jabon beberapa ukuran,
hubungi: Bpk Agus
Hp: 081326374376
Telp: (0294) 452301
Jl. Pasar no. 14 Sukorejo – Kendal, Jawa Tengah

PELUANG KERJASAMA KEMITRAAN DENGAN PEMILIK MODAL(INVESTOR).
Pembagian : Model Pertama
40:50:10 pemilik lahan:investor:pengelola, dengan kebutuhan modal yaitu 13,5 juta rupiah per hektar.
Dalam pendapatan per hektar lahan dapat mencapai 500 juta dalam 5 tahun.

Pembagian : Model Kedua
60:30:10 pemilik lahan:investor:pengelola, dengan kebutuhan modal yaitu 8 juta rupiah per hektar.
Dalam pendapatan per hektar lahan dapat mencapai 500 juta dalam 5 tahun.
Untuk lebih lanjut download proposal yang telah kami sediakan.

CV. JABAR AGROFOREST
Menjual bibit jabon putih, jabon merah, sengon dan gemelina
Hubungi: Sendy Akhmad Nugraha. 085286560728

KEBUN BOGOR
Selain menyediakan benih dan bibit Jabon yang siap tanam, Saat ini kami juga melayani permintaan sistem booking. Dengan sistem ini, harga bibit jauh lebih murah dan kami juga mengadakan pelayanan Survey Lokasi kebun costumer dengan tenaga lapangan yang ahli dibidangnya serta menyediakan tenaga pelatih penanaman langsung di lokasi costumer. Harga: Negosiasi…sangat dipengaruhi jumlah pesanan…
Hubungi : Ibu Damaris Barus S.Hut, MMA
Alamat : Bukit Cimanggu City
Bogor 16144, Jawa Barat
Indonesia.
HP: +628129690348
Faks: +622517543339

BENIH JABON
Sukabumi, Jawa Barat
1. Jual Benih Jabon Ukuran : 30-50 cm
2. Jual bibit jabon
3. Jual Benih Albasia/Sangon/Jengjeng Ukuran : 50 cm
Harga : hubungi Bapak Dadang, Hp: 081821719

BIBIT JABON
1. Ukuran 40-100 cm up, harga Rp.1200-2500 (nego), per bibit dengan pembelian 1000 up,
dan bermacam lainnya,untuk lokasi di kendal jawa tengah
2.juga jual bibit sosis 7-10 cm = 400 rupiah ( dgn tekhnik kami 45 hari menjadi 60 cm)
contact: 081328519551


CV. ALAM JABON SANTOSO
PEMBIBITAN DAN PENANAMAN JABON
JL. PISANG HIJAU NO. 69, VETERAN – LUMAJANG JATIM 67352
contact person
SUGENG : 081336085557
WIDI : 08123456901

BIBIT JABON
tinggi 30 cm. Rp. 2.250 / batang (blm biaya pengiriman)
Jumlah: 500.000 batang, Pengiriman: polibag
hubungi: adi, Hp: 0812-2676-1600

Bapak ANSORI, Kota Malang
Jual bibit tanaman kayu jabon ukuran 40cm, harga Rp.1000 perbatang,
minimal pembelian 2500 bibit, harga bisa nego.
Pembelian dalam jumlah yang besar akan kami beri potongan khusus.
Bagi yang berminat silahkan kirim email ke :ardy_fyan@yahoo.com
atau hubungi bpk.ANSORI, Hp: 081336928007
*Untuk luar kota malang, belum termasuk ongkos kirim.

Alamat pembibitan pohon jabon nusantara

investasi emas di lahan perkebunan jabon

Hai saudaraku,untuk ingin lebih tahu secara dalam, mengenai investasi emas di lahan perkebunan baiknya luangkan sedikit waktu untuk membaca artkel berikut ini 
 
Penggagasan bisnis melalui pemberdayaan masyarakat yang peduli lingkungan dengan program penanaman Jabon Merah sebagai bahan baku industri kayu dilatarbelakangi oleh 4 (empat) hal, yaitu keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan, pengentasan kemiskinan, krisis kayu sebagai bahan baku industri, dan menyongsong persaingan di era globalisasi.

a. Kerusakan Lingkungan

Kerusakan hutan dan lahan dewasa ini semakin memprihatinkan baik di dalam maupun di luar kawasan hutan. Beberapa sumber mengatakan bahwa luas kawasan hutan yang semula sekitar 200 juta ha ternyata kini hanya tinggal 90 jutaan saja dengan laju penyusutan hutan yang sangat tinggi, lebih dari 1 juta ha per tahun (Otto Sumarwoto, 2003). Sejak tahun 1996, laju kerusakan hutan meningkat hingga mencapai rata-rata 2 juta ha setiap tahunnya, itu berarti kerusakan hutan di Indonesia telah mencapai sekira 4 (empat) kali luas lapangan bola setiap menitnya (FWI/GPC, 2001; “Potret Keadaan Hutan Indonesia”; Forest Watch Indonesia dan Washington D.C.; Global Forest Watch).

Menurut Depatemen Kehutanan (2002) kerusakan hutan atau deforestasi telah mencapai sekira 2,3 juta ha per tahun; sedangkan Menteri Kehutanan, MS. Kaban mengatakan, laju degradasi hutan mencapai 2,87 juta ha dengan total hutan yang rusak seluas 59 juta ha; untuk itu Dephut menargetkan rehabilitasi 600.000 ha hutan dn lahan yang rusak di 149 Daerah Aliran Sungai (DAS) seluruh Indonesia dengan kucuran dana mencapai Rp 988.257.361.000 ; atau hampir Rp 1 trilyun (“Kompas”, 28 April 2006). Sementara berdasarkan temuan Green Peace International baru-baru ini di hutan Papua dinyatakan bahwa Pemerintah Indonesia harus mengubah kebijakan kehutanan khususnya hutan di Papua, dimana telah nyata terjadi kerusakan hutan di bumi Papua yang kini hanya tinggal tersisa sekira 43% lagi. Hal senada juga disampaikan oleh Green Peace Indonesia yang menyarakan kepada pemerintah untuk segera melakukan moratorium tebangan terhadap hutan alam (Kompas, 24 April 2006).

Sungguh suatu kerusakan hutan yang sangat luar biasa bahkan yang sangat merisaukan dan mengkhawatirkan, hutan di Indonesi akan habis dalam kurun waktu 20 tahun mendatang apabila tidak ditangani secara serius sebagaimana pernyataan Nabiel Makarim mantan Menteri Lingkungan Hidup (Taufik Alimi, LEI, 2005).

Keprihatinan pada kondisi lingkungan tersebut menjadi fokus renungan penggagas program pemberdayaan masyarakat ini. Diharapkan program yang direncanakan terlaksana secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang untuk masa depan yang lebih baik.

b. Krisis kayu sebagai bahan baku industri

Kementrian Kehutanan menyebutkan bahwa dalam kurun waktu tahun 1985 sampai dengan tahun 2005, total kerusakan mencapai 59,6 juta hektar. Kurun waktu tersebut terbagi dalam 3 periode, yaitu periode 1985 – 1997 dimana laju kerusakan hutan mencapai 1,87 juta hektar per tahun, periode 1997 – 2000 dimana laju kerusakan hutan mencapai 2,83 juta hektar per tahun, dan periode 2000 – 2005 dimana kerusakan hutan mencapai 1,188 juta hektar per tahun. Pada tahun 2006, Kementrian Kehutanan telah menghijaukan 2 juta hektar hutan tanaman industri, disusul pada tahun 2007 seluas 4 juta hektas (Sinar Harapan, 4 Mei 2007). Terkait usaha pemulihan kerusakan hutan Indonesia, Profesor Soekotjo dari Universitas Gadjah Mada menyatakan perlu 40 tahun untuk memulihkannya.

Adanya krisis terhadap bahan baku kayu pada industri-industri berbahan dasar kayu menyebabkan dampak yang cukup besar. Kekurangan bahan baku ini menyebabkan terjadinya pengurangan produksi industri tersebut yang juga berdampak terhadap tingginya harga produk berbahan dasar kayu. 

c. Pemberdayaan masyarakat

Ketersediaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia sangat menentukan keberhasilan program penanaman tanaman Jabon Merah ini. Dalam penanaman Jabon Merah ini penerapan teknologi yang tepat guna di wilayah pedesaan senantiasa harus mempertimbangkan sistem padat karya. Dengan demikian untuk wilayah pedesaan yang padat penduduk seringkali diperlukan teknologi tepat guna yang banyak menyerap tenaga kerja. Pada konsep penanaman Jabon Merah ini melibatkan sejumlah masyarakat yang cukup banyak. Dari mulai tahap penyiapan lahan penanaman, pemupukan, perawatan dan pemanenan.

Selain sumberdaya manusia yang dilibatkan, sektor lain yang terkait dengan kegiatan ini adalah sektor transportasi, misalnya truk pengangkut bibit, pupuk, dan kayu hasil pemanenan. Hal ini terlihat jelas bahwa program penanaman Jabon Merah ini membuka kesempatan kerja masyarakat dan memberikan pendapatan alternatif dari kegiatan ini. Hal ini secara bertahap diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa yang semula hanya mengandalkan hasil palawija, kini dapat mendapatkan hasil tambahan dari aktifitas penanaman Jabon Merah.

d. Menyongsong persaingan di era globalisasi

Kegiatan pembangunan merupakan upaya manusia untuk mendayagunakan sumberdaya hutan dan lingkungan hidup demi meningkatkan taraf hidup. Demikian cepatnya perkembangan peradaban umat manusia, terutama karena didukung oleh kemampuan untuk mengembangkan dan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka sampailah pada suatu taraf budaya, dimana menganggap bahwa dirinya mampu memanipulasi alam dan lingkungan hidup yang sangat merugikan umat manusia itu sendiri, seperti terjadinya banjir, erosi, kekeringan, pencemaran, kerusakan alam, pemborosan sumberdaya alam dan sebagainya.

Berbagai perusakan dan masalah lingkungan tersebut, karena keputusan untuk melakukan pembangunan hanya didasarkan pada kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup dan kemajuan ekonomi semata. Keputusan itu mengabaikan fungsi lingkungan hidup sebagai ruang tempat kehidupan dan penghidupan manusia. Lingkungan sebagai sumberdaya, baik hayati maupun non hayati yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Oleh karena itu, setiap pemanfaatan dan pendayagunaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup harus didasarkan pada daya guna dan hasil guna yang optimal dalam batas-batas kelestariannya yang mungkin dapat dicapai. Daya dukung dan daya tampung lingkungan dengan tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumberdaya alam lainnya yang berkaitan dengan ekosistem.

Pergeseran tahta pemerintahan dari govermentcentris menjadi public-private community participation. Sistem pelayanan dari birokratis normatif menjadi profesional responsif-fleksibel netral serta perumusan dan penentuan kebijakan, program dan kegiatan dari top down menjadi bottom up dan partisipatif. Paradigma dan tata nilai baru, perlu menjadi acuan dalam penetapan kebijakan, strategi, program dan kegiatan.

Pembangunan kehutanan di tahun mendatang merupakan era rehabilitasi dan konservasi yang di fokuskan untuk mengatasi permasalahan kerusakan lingkungan hidup yang berimplikasi pada penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Selain tantangan tersebut, serbuan produk dari luar negeri juga menjadi perhatian mengingat pemberlakuan era pasar bebas yang disebut sebagai era globalisasi. Namun demikian era globalisasi menuntut adanya pengelolaan bahan baku kayu yang ramah lingkungan sehingga mampu bersaing dengan produk dari luar negeri. Pengakuan dunia kepada negara kita bisanya dengan diterapkannya standar sertifikasi dan ISO bagi produk dan manajemennya. Sehingga sangat dimungkinkan dengan konsep kegiatan yang baik dapat mengarah pada standar produk yang jelas, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kekayaan alam yang dikelola secara baik dan benar akan menghasilkan produk unggulan yang berkualitas serta mampu bersaing di tengah pasar bebas yang telah diberlakukan. Produk kayu khsusnya kayu Jabon Merah akan memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi produk unggulan di masa yang akan datang.

e. Adaptasi terhadap perubahan iklim dan isu pemanasan global

Karbon dioksida (CO2) merupakan gas utama penyebab pemanasan global, yang akan berakibat pada perubahan iklim yang menyebabkan banjir dan kekeringan, perubahan ekosistem hutan dan daratan, dan kemudian berpengaruh pada kesehatan manusia. Tahun 1994, 83% peningkatan radiasi gas rumah kaca disebabkan oleh CO2, 15 % CH4 dan sisanya N2O dan CO (Ministry of Environment, 2001). Jumlah emisi CO2 terbesar di Indonesia disebabkan oleh deforestasi dan konversi lahan (74%), diikuti konsumsi energi (23%) dan proses industri (3%). Untuk mengatasi masalah ini,upaya yang dilakukan diantaranya adalah mengurangi konsumsi energi dan mencari energi alternatif yang lebih bersih, pembangunan ruang terbuka hijau, pembangunan permukiman yang berkelanjutan, dan sistem transportasi umum yang ramah lingkungan.

Tanaman mempunyai potensi dan fungsi ekologis menurunkan kadar CO2 pada saat melakukan aktivitas fotosintesis dengan mengubah CO2 dan air menjadi karbohidrat dan oksigen. Gas gas diudara akan didifusikan kedalam daun melalui stomata (mulut daun) pada proses fotosintesa atau terdeposisi oleh air hujan kemudian didifusikan oleh akar tanaman. Setiap tumbuhan mempunyai karakteristik yang berbeda dalam mengabsorpsi gas - gas tertentu di udara, sehingga dapat merupakan penyangga yang baik terhadap pencemaran udara.

Pola Pemberdayaan Masyarakat

Program penanaman jabon melalui pemberdayaan masyarakat berorientasi pada bisnis, yaitu berorientasi pada keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat. Dengan begitu tujuan pola pemberdayaan masyarakat berupa peningkatan penghasilan petani dan masyarakat di sekitar hutan dapat diwujudkan. Penggerak proram penanaman jabon merasa perlu dan mendesak untuk mengaplikasikan pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk gerakan swadaya masyarakat yang memiliki kekuatan internal secara ekonomi dan kelembagaan sebagai bekal kemandirian dalam mengembangkan usaha perekonomian. Pola aliran dana dari masyarakat (investor) menuju kawasan pengembangan tanaman jabon (desa) diharapkan dapat mendorong kegiatan perekonomian desa dan sekaligus menjadi peluang usaha kepada masyarakat desa untuk lebih mengoptimalkan potensi wilayahnya dengan penanaman jabon. Dengan terbukanya lapangan kerja baru di desa, dampak yang diharapkan adalah berkurangnya urbanisasi menuju kota serta peningkatan taraf hidup masyarakat yang diharapkan sebagai modal pembangunan di kawasan desa.

Taraf hidup masyarakat di sekitar hutan yang pada umumnya rendah dan pendidikan yang kurang memadai sangat erat hubungannya dengan perusakan hutan. Dalam analisa penggerak program ini, kedua hal tersebut membentuk pola pikir masyarakat yang kurang mempedulikan pentingnya pelestarian hutan. Masyarakat petani di sekitar hutan yang umumnya menanam jenis tanaman yang kurang produktif dan kurang bernilai ekonomis memberikan dampak pada pendapatan yang rendah. Pada program penanaman jabon dengan pola pemberdayaan masyarakat, pendapatan masyarakat diharapkan dapat meningkat. Disamping itu, masyarakat diberikan kesempatan sebagai berikut :

a. Petani pemilik lahan diajak bermitra oleh investor;

b. Biaya penanaman dan perawatan (termasuk pemupukan) ditanggung oleh investor dengan besar biaya yang telah ditentukan;

c. Pihak pengelola bertanggung-jawab mencarikan pasar dan menjembatani pembelian kayu jabon hasil panen sebagai bahan baku industri dengan harga yang transparan;

d. Pengelola dan petani mempunyai hak mengawasi tanaman jabon;

e. Petani mitra berkewajiban mengoptimalkan perawatan tanaman jabon;

f. Investor mengetahui lahan yang dikelola dengan petani mitra;

g. Petani diberikan hak menanam tanaman tumpang sari dengan petunjuk pengelola lahan.
Mengapa Jabon?

2.1. Mengapa Memilih Jabon

Tanaman Jabon menjadi salah satu jenis tanaman prioritas yang layak untuk dikembangkan ketika mengetahui bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami krisis bahan baku industri kayu akibat illegal logging. Beberapa alasan yang mendasari pemilihan jabon adalah produktivitasnya yang tinggi, pertumbuhan yang cepat, tingkat adaptasi yang baik terhadap berbagai faktor lingkungan, nilai ekonomis yang tinggi serta daya serap pasar yang tinggi.

Krisis bahan baku industri kayu menuntut penyediaan kayu dengan sesegera mungkin dengan tetap berorientasi pada bisnis. Cara yang ditempuh adalah dengan menanam tanaman-tanaman dengan tingkat pertumbuhan cepat melalui gerakan-gerakan swadaya oleh masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

Jati dan beberapa tanaman lain dalam hal ini digunakan sebagai pembanding. Diketahui jati mempunyai daya adaptasi yang tinggi, kualitas kayunya bagus, nilai ekonomis juga tinggi, tetapi di sisi lain jati memerlukan masa tanam yang lama. Disamping itu pasar kayu jati dirasakan kurang baik mengingat jati hanya digunakan sebagai bahan baku meubel, sehingga penanaman jati secara massal dengan berorientasi pada bisnis merupakan pilihan yang kurang cepat dan tepat karena faktor waktu dan pasar. Demikian pula mahoni, mindi, akasia dan sono, waktu dan pangsa pasar menjadi faktor negatif dalam pemilihan tanaman menjadi andalan bahan baku industri. Sengon laut merupakan tanaman dengan pertumbuhan yang cepat, daya serap pasar tinggi, nilai ekonomis tinggi, akan tetapi survival rate rendah dan tingkat adaptasi terhadap lahan kurang baik, penanaman awal harus rapat agar dihasilkan kayu berkualitas baik, serta jenis hama yang banyak. Pemilihan sengon dalam produksi/penanaman masal terganjal pada tingkat kesulitan dalam perawatannya.

Keunggulan jabon secara fisik sehingga dipilih dalam program penanaman jabon antara lain tinggi pohon yang dapat mencapai 45 meter dengan panjang bebas cabang 30 meter dan bertekstur halus. Diameter pohon sampai 160 cm, batang lurus berbentuk silindris, tajuk tinggi dengan cabang mendatar. Cabang-cabang jabon dapat mati dengan sendirinya sehingga memudahkan perawatan (tidak memerlukan penyiangan) serta tidak memerlukan proses penjarangan karena sifat batang yang lurus. Jabon termasuk jenis pionir yang dapat membentuk kelompok hutan yang bebas persaingan cahaya, pertumbuhan diameter dapat mencapai 10 cm per tahun dalam kondisi lingkungan yang optimal. Jabon dalam industri diolah menjadi korek api, pensil, sumpit, peti kemas, bahan baku kerajinan dan mainan, bahan baku pulp, kayu lapis.

2.2. Data Kayu Jabon

Kayu Jabon di pasaran Indonesia dapat dibedakan 2 macam yakni Jabon Merah dan Jabon Putih yang konon bedanya terletak pada pupus daun muda yang berwarna hijau (Jabon Putih, Anthocepallus cadamba) dan pupus daun muda yang berwarna kemerahan (Jabon Merah, Anthocepallus macrophyllus) 
kayu jabon (Anthocephalus macrophyllus) lebih bagus daripada kayu lainnya, tekstur lebih halus, bentuknya silinder lurus, berwarna putih kekuningan dan tidak berserat, batang mudah dikupas, lebih mudah dikeringkan atapun direkatkan dan tidak cacat, Arah serat terpadu, permukaan kayu mengkilap, kayu jabon juga sudah terbukti keawetannya atau daya tahannya.(di ambil dari WWW.gapoktan.Com)

investasi emas di bidang per